Minggu, 15 Oktober 2017

Memanfaatkan pisang dengan berbagai olahan

Sore gais, Sore_sore gini enaknya ngemil kali ya, di temani teh atau capucino,  atau coklat hangat, hemmmm meleleh deh, Giman kalau aku bagi tips mebuat cemilan renyah, murah, gurih dan legendaris pula. Apalagi kalau bukan Kripik Pisang, selain kaya akan vitamin, dan sebagai makanan cuci mulut, pisang juga bisa untuk cemilan disore hari, di Ngawi khususnya Desa Gandong, cemilan kripik pisang banyak yang memproduksi, biasanya mereka memproduksi untuk di konsumsi sendiri dan untuk sajian menu lebaran,  cara membuatnya pun gampang hanya saja menggorengnya sedikit memerlukan kesabaran ya guisz.
    Pilih pisang yang masih mentah, untuk hasil maksimal usahakan pisang di potong dari pohonya sehari sebelum di kripik. Pisang apa saja bisa kok, pisang Raja, pisang Kepok,  pisang ambon, di kupas kulitnya lalu di cuci dan di potong - potong tipis-tipis melingkar sesuai bentuk pisang ya, setelah di potong pisang di cuci kembali, dan di rendam dengan air garam, soda kue,  dan 2 sendok gula. Perendaman membutuhkan waktu 2 jam untuk hasil yang nikmat, dan soda kue di sini di berikan agak banyak ya gais, sesuai dwngan banyaknya pisang, manfaat soda kue/baking soda ini membuat pisang renyah,  setelah pendaman selesai,  angkat irisan pisang dan di tiriskan kira_kira 1 jam sampai tiris, agar mempercepat penggorengan. Setelah tiris pisang di goreng di wajan besar dan minyak yang agak penuh dengan suhu panas, irisan pisang di ambil sekitar 20 irisan,  di masukan wajan dan di aduk perlahan jangan sampai lengket dengan yang lain. Kira_ kecoklatan di angkat dan ditiriskan, setelah dingin segera masukan toples. Nah jadi deh kripik pisang gurih dan renyah.  Untuk rasa yang manis banget taburi saja Caramel gula. Semoga bermanfaat, yuk langsung praktek!

Makanan legendaris Ngawi

Indonesia terkenal akan suku, budaya, bahasa, tradisi,  tarian,  bahkan sampai makanan khas,  disetiap provinsi bahkan Kecamatan selalu bervariasi. Berbicara mengenai makanan khas, Ngawi juga salah satu provinsi yang mempunyai makanan legendaris, warisan para eyang sesepuh. Pada tahun 2004 tepatnya di Desa Suruh, Kecamatan  Bringin kabupaten Ngawi, hiduplah seorang Nenek bernama Parti, nenek ini penjual makanan legendaris Ngawi yaitu Tepo kecap. Bahkan beliau menjadi penjual tepo kecap terenak sekecamatan,
tepo kecap di jual mbah parti saat itu dengan harga 2500,00 per piring, murah banget kan gaisz?
Pasti penasaran resep turun temurun dari mbah Parti ini, Tepo kecap berbahan dasar lontong atau tepo (sebutan orang Ngawi) yang di iris tipis, lalu di taburi irisan kol/kubis tipis tipis, di taburi lagi taoge kecil dan potongan daun seledri, di tambahkan diatasnya potongan tempe tepung dan tahu gembus atau tahu coklat, setelah semua tersaji diatas piring tinggal disiram dengan sambel yang nikmatnya sundul langit,  sambel ini terbuat dari cabe, bawang putih,  bawang merah lebih banyak di goreng semua, lalu di beri garam dan kecap manis, dan di taburi bawang goreng, hemmmm aroma dan rasanya udah mulai kebayang nih, walaupun cuma dalam tulisan. Biasanya warga Ngawi membuat tepo ini saat acara tertentu,  misalkan lebaran dan untuk penjual biasanya saat ada orag hajatan, mantenan. Hanya dengan 2500,00 anda sudah dapt menyantap makanan ini dengan kenyang, jika ingin di bungkus biasanya menggunakan daun pisang agar rasa dan aroma sangat tradisional. Nah,  makanan inilah yang selalu berhasil membuatku pulang kampung.  Anda tertarik mencobanya, segera kunjungi kota Ngawi Jawa Timur, atau anda bisa mencoba resepnya.
Terimakasih  semoga bermanfaat,
Witing iso jalaran soko kulino!